E-Magazine Inhan Edisi 2

Pembaca yang Budiman 

Konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina telah menarik perhatian dunia Internasional, termasuk Indonesia. Selain  menjadi perhatian politik dan geostrategis, konflik ini juga memberikan pembelajaran yang berharga bagi Indonesia dalam hal Alutsista (alat utama sistem pertahanan) dan industri pertahanan nasional. Itulah sebabnya dalam edisi kedua majalah Inhan ini, Tim Redaksi mengangkat perang Rusia – Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun dan tidak diketahui kapan akan berakhir. 

Salah satu pembelajaran yang dapat diambil adalah pentingnya memperkuat Alutsista yang andal dan modern. Konflik Rusia – Ukraina menunjukkan betapa krusialnya memiliki Alutsista yang canggih dan siap tempur dalam menghadapi ancaman nyata. Keberadaan Alutsista yang kuat dapat memberikan keunggulan taktis dan strategis dalam melindungi kedaulatan negara serta menjaga stabilitas Keamanan Nasional. Oleh karena itu, Indonesia perlu meningkatkan upaya dalam pengembangan, produksi dan pengadaan Alutsista yang mutakhir untuk memenuhi tuntutan Keamanan Nasional. 

Selain itu, konflik ini juga menggarisbawahi urgensi membangun industri pertahanan nasional yang mandiri dan berkelanjutan. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri pertahanan yang kuat dan dapat memproduksi sendiri berbagai alat pertahanan yang diperlukan. Misalnya saja, PT Dirgantara Indonesia membuat pesawat, roket, rudal dan terpodo. PT PAL membuat kapal laut dan kapal selam, PT Pindad memproduksi kendaraan tempur, tank lapis baja, senjata dan amunisi. PT Dahana membuat propelan dan daya ledak bom serta roket. Sementara PT LEN Industri sebagai Induk Holding DEFEND.ID, fokus mengembangkan produk – produk dalam bidang elektronika pertahanan, industri, prasarana dan sistem navigasi. 

Dalam mengahadapi situasi politik global yang terus berubah dan berkembang, pembelajaran dari perang Rusia – Ukraina memberikan kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya Alutsista yang andal, industri pertahanan yang mandiri, kerjasama pertahanan yang erat, kapasitas intelijen yang kuat dan diplomasi pertahanan yang efektif, dengan memperhatikan pembelajaran ini, Indonesia dapat mempersiapkan diri lebih baik untuk menghadapi tantangan keamanan dimasa depan dan menjaga kedaulatan, stabilitas nasional, perdamaian dan pertumbuhan ekonomi. 

Selamat Membaca. 

Ketua FORKOMINHAN 

Marsdya TNI (Purn) Eris Herryanto,S,IP.,M.A

Klik tombol di bawah ini untuk membaca e-Magazine

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram