Jakarta – Mabes TNI tengah menyusun Strategi Pertahanan Nusantara (SPN) yang memadukan Strategi Pulau Besar (TNI AD), Strategi Pertahanan Laut Nusantara (TNI AL) dan Strategi Udara Kepulauan Nusantara (TNI AU).
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan itu dalam Seminar Nasional bertema Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Tinjauan Strategi Pertahanan Nusantara di Jakarta Pusat, Rabu (20/9).
“Ini intinya memadukan antara strategi pertahanan darat, laut dan udara. Kita padukan jadi satu menjadi strategi pertahanan nusantara,” kata Yudo.
Ia mengatakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki posisi sangat strategis sebagai tempat perlintasan perdagangan. Selain itu, Indonesia berada pada persimpangan dua benua dan samudra dengan sumber kekayaan melimpah. Menurutnya, potensi yang dimiliki Indonesia itu memang berdampak positif bagi tujuan pembangunan nasional.
Namun, kondisi itu juga memberi tantangan besar dalam menghadapi ancaman terhadap kedaulatan, integritas, dan keutuhan RI.
“Tantangan besar di atas menjadi tugas utama TNI untuk dihadapi. Hal ini tidak saja membutuhkan profesionalisme prajurit dan sumber daya kekuatan pertahanan yang besar dan tangguh. Tetapi juga dibutuhkan cara bertindak atau strategi pertahanan yang efektif dan efisien dalam menghadapi ancaman,” katanya.
Yudo mengatakan perkembangan lingkungan strategis saat ini telah menunjukkan bahwa potensi terjadinya invasi militer suatu negara terhadap negara lain masih bersifat faktual.
Perang Rusia-Ukraina menjadi bukti dan alarm bagi Indonesia untuk merumuskan strategi dalam menghadapi ancaman potensial.
“Ancaman perang tetap ada, oleh sebab itu TNI perlu untuk merumuskan strategi menghadapi ancaman potensial dan faktual dan menjadi landasan untuk perencanaan pembangunan kekuatan dalam rangka mengantisipasi ancaman di masa depan,” katanya.
Ia berharap hasil dari seminar yang diikuti sejumlah pakar itu dapat menjadi masukan untuk menyusun dan mengembangkan Strategi Pertahanan Nusantara.
“Strategi Pertahanan Nusantara adalah strategi militer yang dibangun dengan memanfaatkan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan sehingga mampu menjadi pertahanan negara yang melindungi seluruh wilayah negara dengan kekuatan yang menyeimbangkan dan menguatkan kekuatan pertahanan dalam menghadapi ancaman yang ada,” katanya. [Adm]
Sumber: CNN