PT Dirgantara Indonesia

PT Dirgantara Indonesia didirikan pada tahun 1976 sebagai perusahaan milik negara di Bandung. BUMN ini memproduksi berbagai jenis pesawat terbang untuk memenuhi kebutuhan maskapai penerbangan sipil, operator militer, dan kebutuhan misi khusus.

Sejarah PT Dirgantara Indonesia

Sejarah PT Dirgantara Indonesia sudah dimulai sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Melansir Merdeka, aktivitas kedirgantaraan di Indonesia dimulai pada tahun 1946 dengan dibentuknya Biro Rencana dan Konstruksi Pesawat di lingkungan Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara di Madiun, yang kemudian dipusatkan di Andir, Bandung. Tahun 1953, kegiatan tersebut mendapat wadah baru dengan nama Seksi Percobaan yang pada tahun 1957 berubah menjadi Sub Depot Penyelidikan, Percobaan dan Pembuatan Pesawat Terbang.

Tahun 1960, Sub Depot ini ditingkatkan menjadi Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP) yang kemudian berubah menjadi Komando Pelaksanaan Industri Pesawat Terbang (KOPELAPIP) yang pada tahun 1966 digabung dengan PN Industri Pesawat Terbang Berdikari menjadi Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio (LIPNUR). Kemudian pada tahun 1975, PT Pertamina membentuk Divisi Advanced Technology dan Teknologi Penerbangan (ATTP) yang bertujuan menyiapkan infrastruktur bagi industri kedirgantaraan di Indonesia.

Selanjutnya, di bawah pimpinan Prof. Dr. Ing. B.J.Habibie, perusahaan tersebut berganti nama menjadi PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN). Pada tanggal 24 Agustus 2000, nama perusahaan secara resmi diubah oleh Presiden Republik Indonesia saat itu menjadi PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Seiring dengan perkembangannya, PT Dirgantara Indonesia tidak hanya memproduksi berbagai pesawat tetapi juga helikopter, senjata, menyediakan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat.

PT Dirgantara Indonesia juga pernah menjadi rekanan sub-kontraktor untuk industri-industri pesawat terbang besar di dunia seperti Boeing, Airbus, General Dynamic, Fokker dan lain sebagainya. Namun di tahun 2007, PTDI yang pernah memiliki karyawan hingga 16.000 orang ini pernah mengalami pailit. Hingga di tahun 2012, PTDI berhasil bangkit kembali dan membuat 4 pesawat CN235 pesanan dari Korea Selatan. Di bawah pimpinan Budi Santoso, PTDI juga sedang berusaha untuk membuat pesawat C295 (CN235 versi jumbo) dan N219, serta kerja sama dengan Korea Selatan dalam membangun pesawat tempur siluman KFX.

Sumber: PT Dirgantara Indonesia

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Perusahaan Lainnya

PT Dirgantara Indonesia

PT Dirgantara Indonesia didirikan pada tahun 1976 sebagai perusahaan milik negara di Bandung. BUMN ini memproduksi berbagai jenis pesawat terbang untuk memenuhi kebutuhan maskapai penerbangan sipil, operator militer, dan kebutuhan misi khusus.

Read More »

PT PAL

PT PAL Indonesia (Persero) mempunyai reputasi sebagai kekuatan utama untuk pengembangan Industri Maritim Nasional.

Read More »

PT Pindad

PT Pindad, sebagai industri pertahanan, mempunyai visi menjadi produsen alat pertahanan terkemuka di Asia melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategis.

Read More »