RI dan Turki Bikin Tank Amfibi ‘Anti Ombak’, Bisa Menembak di Atas Laut

Jakarta – PT Pindad tengah mengembangkan Amphibious Medium Tank atau tank amfibi yang bisa beroperasi di darat dan laut. Produk militer ini merupakan satu di antara ribuan produk yang dipamerkan dalam Indo Defence 2022.

Business Development PT Pindad, Afriana Fakhri mengatakan, tank ini merupakan hasil kerja sama dengan FNSS, perusahaan asal Turki. Produk ini ditargetkan dapat digunakan oleh Marinir TNI Angkatan Laut (AL).

“Ini masih tahap prototipe. Ini juga masih kita sempurnakan, kebetulan produk ini adalah produk kerja sama dengan FNSS turki, untuk melanjutkan kerja sama kita yang sudah berhasil sebelumnya men-develop medium tank harimau (tank darat),” kata Afriana kepada detikcom di Indo Defence 2022, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (3/11/2022).

Afriana menjelaskan, tank ini memiliki berat 30 ton, mesin 610 hp, serta dipersenjatai dengan sistem RCWS, kaliber 12,7 dan pelontar 40 mm. Untuk kapasitasnya, tank ini mampu memuat 21 orang, yang terdiri atas 3 orang kru kapal dan 18 orang anggota pasukan.

Di Indonesia, tank amfibi telah digunakan sejak lama oleh Korps Marinir RI. Sayangnya, kebanyakan di antaranya merupakan produk lama dengan usia cukup tua. Ditambah lagi, semuanya merupakan produksi luar negeri.

“Tapi kebanyakan sudah usang. Sudah lama tank-tank yang dibeli dari Rusia, atau Uni Soviet jaman dulunya. Seperti BTR 50, ada juga PT 76. Kebanyakan dari luar dan sudah lama, sudah dari tahun mungkin 60-70-an. Ada juga yang baru-baru seperti BMP dari Rusia, itu umurnya masih cenderung muda di tahun 2000 sekian. Tapi kita menawarkan solusi kepada marinir ini,” terangnya.

Afriana mengklaim, ada beberapa spesifikasi yang bisa diunggulkan produk tank amfibinya dibanding produk lainnya. Salah satunya yaitu sea state level 4, yakni peringkat ketahanan terhadap ombak laut.

“Jadi ombak yang tinggi pun ini masih bisa tahan. Ini kan fungsinya untuk mengangkut pasukan dari kapal ke pantai untuk penyerangan. Itu bisa tahan ombak yang lumayan tinggi daripada level 1, 2, dan 3,” jelas Afriana.

Tank ini juga mampu melangsungkan serangan saat berada di air. Ia mengatakan, saat masuk ke dalam air tidak seluruh badan tank tenggelam sehingga bagian persenjataan masih bisa menyerang dari atas. Sistem senjata pun sudah satu paket dengan kendaraan serta tahan dengan air laut.

Afriana berharap, nantinya PT Pindad dapat menjalin kerja sama dengan TNI AL sebagai pemasok produk tank tersebut. Ia juga mengatakan, pihaknya siap mendukung TNI AL dengan produknya sebanyak mungkin.

“Kita sudah tawarkan, kita sudah paparkan, kemudian kita sudah ajak juga dari perwakilan calon pengguna untuk melihat langsung dan menguji coba langsung di Turki, tempat partner kami berada,” tutupnya. [Adm]

Sumber: Detikfinance

Artikel Lainnya